Minggu, 19 Juni 2011

Teori Belajar


TEORI BELAJAR
A. BEHAVIORISTIK
a. Belajar : perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai akibat interaksi stimulus respon.
b. Stimulus : proses memberikan respon tertentu terhadap yang datang dari luar

1. Edward L Thorndike
Unsure-unsur S – R :
a. Dorongan (drive)
b. Rangsangan (stimulus)
c. Reaksi (respons)
d. Penguatan (reinforcement)

2. Ivan Pavlov dengan teorinya “classical conditioning”
a. belajar : suatu proses yang terjadi karena adanya refleks2 bersyarat
b. tingkah laku organisme dapat dibentuk melalui pengaturan dan manipulasi lingkungan
c. perangsang tak bersyarat yang disertai dengan perangsang bersyarat, memberikan respons bersyarat.

3. E.R Guthrie
a. hubungan S – R bersifat sementara ? diperlukan pemberian stimulus yang sering agar hubungan itu menjadi langgeng
b. respons akan menjadi lebih kuat (bahkan menjadi kebiasan) bila respon tersebut berhubungan dengan berbagai macam stimulus
ex : merokok sulit berhenti
c. hukuman memegang peranan penting dalam dalam proses belajar mengajar. Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu merubah kebiasaan seseorang
d. tingkah laku manusia dapat berubah dengan mengganti stimulus yang sesuai
e. metode pengubahan tingkah laku :
- metode respon bertentangan
- metode membosankan
- metode mengubah lingkungan

4. B.F Skinner
a. memandang reinforcement sebagai unsure yang paling penting dalam kegiatan belajar
b. hubungan S – R tidaklah sederhana ? manusia berinteraksi satu sama lainnya

B. KOGNITIF
a. Mementingkan proses belajar dari pada hasil itu sendiri
b. Belajar bukan hanya melibatkan S – R tapi melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks
c. Jalan pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan dalam lingkungan

1. Jean Piaget
a. tiga tahapan proses belajar :
- asimilasi : proses penyatuan, pengintegrasian
- akomodasi : penyesuaian struktur kognitif
- equilibrium : penyeimbangan; peneysuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi
b. tahapan perkembangan kognitif :
- sensomotorik ( 1,5 – 2 tahun)
- pra-operasional (2-3 sampai 7-8 tahun)
- oper konkrit (7-8 sampai 12-14 tahun)
- oper formal (14 tahun ke atas)

2. Ausabel
a. murid akan belajar dengan baik jika apa yang disebutnya “advance organizer” (pengatur kemajuan belajar) dapat didefinisikan dan disajikan dengan baik dan tepat oleh gurunya
b. advance organizer ? konsep atau informasi umum yang mencaku semua isi pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa
c. manfaat advance organizer :
- menyediakan suatu kerangka konseptual untuk materi pelajaran yang akan dipelajari oleh siswa
- sebagai jembatan yang menghubungkan antara apa yang dipelajari saat ini dengan apa yag akan dipelajari
- sehingga membantu murid dalam memahami bahan belajar secara lebih mudah


D. TEORI BELAJAR HUMANISTIK
1. Menurut teori humanistic, tujuan belajar adalah untuk “memanusiakan manusia”. Proses belajar dianggap berhasil jika mahasiswa telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain, mahasiswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu memcapai aktualisasi diri dengan sebaik2nya.
2. Secara umum, teori ini cendrung bersifat eklektik, dalam arti memanfaatkan teknik belajar apapun asal tujuan belajar mahasiswa dapat tercapai.
3. Sebagai contoh, teori ini terwujud dalam karya Ausabel (dengan “meaningful learning”nya), David Krahwotil dan Benjamin Bloom (dengan “……bloom”nya yang terkenal). Kolb dengan “belajar 4 tahap”nya. Honey dan Munford dengan “pembagian tentang macam mahasiswa”. Dan Habermas dengan “tiga macam tipe belajar”. Kita ingat kembali bahwa Ausabel juga masuk dalam golongan kubu kogniotivisme karena alasan yang lain.
Menurut Kartwohl dan Bloom, ada tiga kawasan tujuan belajar yang bias dicapai mahasiswa yaitu kognitif (pengetahuan), psikomotor (gerak), afektif (sikap).

Menurut Kolb, ada 4 tahap dalam proses belajar :
a. Pengalaman konkrit, mahasiswa mengalami suatu pengalaman tetapi belum mampu memahami pengalaman itu
b. Pengalaman aktif reflektif, mahasiswa mulai mengamati secara aktif pengalamannya dan secara reflektif mulai berusaha mengamati makna pengalaman itu
c. Konseptualisasi, mahasiswa berusaha membuat abstraksi atau berteori tantang pengalamannya
d. Eksperimen aktif, mahasiswa mencoba mengaplikasikan suatu aturan umum ke situasi baru

Honey dan Munford mendasarkan teorinya pada teori Kolb, mereka membagi mahasiswa menjadi 4 macam:
1. Aktivism, mereka yang suka melibatkan diri pada pengalaman baru
2. Reflector, mereka yang banyak membuat pertibangan hati-hati dalam bertindak
3. Teoritis, mereka yang suka menganalisis, berteori, dan cendrung selalu berfikir rasional
4. Pragmatis, mereka yang menaruh perhatian besar pada aspek praktis dari segala sesuatu.

Menurut Habermas, ada tiga tipe balajar :
a. Belajar teknis, menekankan interaksi manusia dengan lingkungan
b. Belajar praktis, tidak hanya menekankan interaksi manusia dengan lingkungannya tetapi juga manusia dengan manusia lain
c. Belajar emansipatoris, menekankan pada pemahaman mahasiswa terhadap transformasi (perubahan cultural) dalam suatu lingkungan.
Teori belajar ini dikritik karena sukar digunakan dalam konteks yang lebih praktis. Teori ini dianggap lebih dekat dengan dunia filsafat dari pada dunia pendidikan



2. Pengertian kognitif menurut Piaget (Hetherington & Parke, 1975)
Sedangkan menurut Piaget (Hetherington & Parke, 1975) menyebutkan bahwa ” kognitif adalah bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya”. Pieget memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas, anak tidak pasif menerima informasi. Selanjutnya walaupun proses berpikir dan konsepsi anak mengenai realitas telah dimodifikasi oleh pengalamannya dengan dunia sekitar dia, namun anak juga aktif menginterpretasikan informasi yang ia peroleh dari pengalaman, serta dalam mengadaptasikannya pada pengetahuan dan konsepsi.

B. Pembelajaran menurur Robert.M.Gagne
1. Pengertian Belajar
Menurut Robert M. Gagné belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, dan menjadi kapabilitas baru (Syaiful, 2007:17). Gagné berpendapat bahwa belajar bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja, namun juga disebabkan oleh perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terus menerus. Gagné berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dalam diri dan faktor luar diri dimana keduanya saling berinteraksi. Komponen-komponen belajar dalam proses belajar menurut Gagné merupakan situasi yang memberi stimulus yang menghasilkan respon, namun di antara stimulus dan respon tersebut terdapat hubungan yang terjadi dalam diri seseorang yang tidak dapat diamati.
Menurut Gagné ada tiga tahap dalam belajar, yaitu:
a. persiapan untuk belajar dengan melakukan tindakan mengarahkan perhatian.
b. pemerolehan dan unjuk perbuatan untuk pembangkitan kembali, respon dan penguatan.
c. alih belajar yaitu pengisyaratan untuk memberlakukan secara umum
Belajar merupakan proses manusia dalam memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, mendapatkan informasi atau menemukan (Hilgrad & Bower dalam Baharuddin dan Wahyuni, 2007:13). Belajar juga merupakan proses berubahnya tingkah laku yang relatif permanen yang disebabkan oleh interaksi dengan lingkungannya. Proses belajar merupakan hal yang menarik untuk dibicarakan, sehingga sudah banyak ahli yang mengemukakan teori-teori dan pandangan-pandangan mereka mengenai proses belajar tersebut.
b. WATSON
Menurut Watson, pelopor lain yang datang sesudah Thorndike, stimulus dan respon, tersebut harus berbentuk tingkah laku yang bisa diamati (observable) dengan kata lain, Watson mengabaikan berbagai perubahan mental yang mungkin terjadi dalam belajar dan menggabungnya sebagai faktor yang tak perlu diketahui. Bukan berarti semua perubahan mental yang mungkin terjadi dalam benak siswa tidak penting, semua itu penting tapi, faktor – faktor terse-but tidak bisa menjelaskan apakah proses belajar sudah terjadi atau belum.
Hanya dengan asumsi demikian, kata watson kita bisa meramalkan perubahan yang bakal terjadi pada siswa, dan hanya dengan demikianlah psikologi dan ilmu tentang belajar dapat disejajarkan dengan ilmu – ilmu lainnya seperti fi-sika, atau biologi yang sangat berorientasi kepada alam empirik.
Penganut aliran tingkah laku lebih suka memilih untuk tidak memikirkan hal-hal yang bisa diukur, meskipun mereka tetap mengakui bahwa semua itu pent-ing, teori watson ini juga disebut sebagai aliran tingkah laku (behaviorism) Tiga pakar lainnya adalah CLARK HULL, EDWIN GUTHRIE dan B.F. SKINNER. Ketiga pakar terakhir ini menggunakan variabel S-R. Untuk men-jelaskan teori – teori mereka, meskipun tiga pakar ini disebut tokoh Behavi-oristik namun pendapat mereka satu sama lainnya secara prinsip tetap berbeda

6. Aliran Sibernetik
Teori belajar jenis ke 6 mungkin paling baru dari semua teori belajar yang kita kenal, adalah teori Sibenertik. Teori ini berkembang sejalan dengan perkemban-gan ilmu informasi. Menurut teori ini belajar adalah pengolahan informasi.
Sekilas teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yang mementingkan proses. Proses memang penting dalam teori sibernetik. Namun yang lebih penting adalah “sistem informasi” yang diproses itu.
Asumsi lain dari teori sibenertik ini adalah bahwa tidak ada satu proses belajarpun yang ideal untuk segala situasi, yang cocok untuk semua siswa, Maka sebuah informasi mungkin akan dipelajari seorang siswa dengan satu macam proses be-lajar dan informasi yang sama itu mungkin akan di pelajari Siswa lain melalui proses belajar yang berbeda.
Dalam bentuk yang lebih praktis, teori ini telah dikembangkan oleh Lauda (dalam pendekatan yang disebut “algoritmik” dan “heuristik”) Pas dan Scott (dengan pembagian siswa tipe “menyeluruh” atau Wholist” dan tipe “serial” atau “se-rialis”) atau pendekatan – pendekatan lain yang berorientasi pada pengolahan in-formasi.
a) Landa
Menurut Landa ada dua macam proses berfikir yang pertama disebut proses berfikir algoritmik, yaitu proses berfikir linear, konvergan, lurus menuju kesatu terget tertentu, Jenis kedua adalah cara berfikir heuristik, yakni cara berfikir divergan menuju beberapa target sekaligus.
Proses belajar akan berjalan dengan baik jika apa yang hendak dipelajari itu/masalah yang hendak dipecahkan diketahui ciri – cirinya. Satu hal lebih tepat disajikan dalam urutan teratur, linear sekuensial, satu hal lain lebih tepat bila disajikan dalam bentuk terbuka dan memberi keleluasaan pada siswa – siswa untuk berimajinasi dan berfikir.
Misalnya agar siswa mampu memahami sebuah rumus matematika, mungkin akan lebih efektif jika presentasi informasi tentang rumus ini disajikan secara algorirmik. Alasanya adalah sebuah rumus matematikan biasanya mengikuti urutan tahap demi tahap yang sudah teratur dan mengarah kesatu target tertentu.
b) Pask dan Scott
Pendekatan serialis yang diurutkan oleh Pask dan Scott itu sama dengan pen-dekatan algoritmik. Namun cara berfikir menyeluruh (wholist) tidak sama dengan heusristik. Cara berfikirnya menyeluruh adalah cara berfikir yang cenderung melompat kedepan, langsung ke gambaran lengkap sebuah sistem informasi.
Pendekatan yang berorientasi pada pengelolaan informasi menekankan bebe-rapa hal seperti ingatan jangka pendek (short termmemory) ingatan jangka panjang (long termmemory) dan sebagainya.
Teori pengelolaan informasi sesuatu deskripsi (Wittrock 1978) otak itu bukan konsumen yang pasif dari informasi, ia secara aktif memilih, menunjukan perhatian, mengorganisaikan mempersepsi, mengubah menjadi sandi, dan mendapatkan kembali simpanan informasi, kadang–kadang otak menghasilkan gambaran yang lengkap dari stimulus setengah angan–angan pada kali yang lain, otak mengupas pula runag yang komplek menjadi pola yang lebih sederhana operasi–operasi, interpretasi dan inferensi yang banyak jumlah dan ragamnya menyifatkan kenyataan rumit yang dibentuk oleh otak.

Aliran Esentialisme


ALIRAN ESENTIALISME
Aliran ini “Education as Cultural Conservation” pendidikan sebagai pemelihara kebudayaan. Aliran ini ingin kembali kepada kebudayaan lama, warisan sejarah yang telah membuktikan kebaikan-kebaikannya bagi kehidupan manusia. Esentialisme percaya bahwa pendidikan harus didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia.
Kesalahan dari kebudayaan modern sekarang menurut esentialisme adalah kecendrungannya,bahkan gejala-gejala penyimpangannya dari jalan lurus yang telah ditanamkan kebudayaan warisan itu.Esensialisme merupakan paduan ide-ide filsafat idealisme dan realisme.. Demikian pula pandangan esentialisme tentang ide-ide moral, aliran ini bersifat netral. Atau lebih tepat dikatakan aliran ini juga mensintesakan ide-ide abad tengah yang dogmatis-religious dengan ide-ide renaissance yang cellular.

Pandangan Ontologi Esentialisme
1.                          sintesa ide idealisme dan realisme tentang hakekat realita berarti esentialisme mengakui adanya realita objective di samping konsep-konsep pre-determinasi, supernatural dan transcendental.
2.                          aliran ini dipengaruhi penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern baik pisika maupun biologi(issac Newton dan Charles Darwin). Karena itu menurut analisa ilmiah tersebut dapat dihayati dan diterima oleh esentialisme, konsekwansi asas diatas ini maka baginya ialah bahwa semestaini merupakan satu kesatuan yang menkanis, menurut hukum alam oobjektif (kausalitas). Manusia adalh bagian alam semesta dan terlibat, tunduk pada hukum alam.
Esentialisme menganggap realita manusia, alam semesta dan kebudayaan adalah realita yang integral semua berada dalam antar hubungan dan dalam proses evolusi, perubahan menuju kesempurnaan.
Faham Makrokosmos dan Mikrokosmos
Makromos ialah keseluruhan semesta raya dalam suatu design dan kesatuan menurut teori kosmologi. Mikromos ialah bagian tunggal (individu tersendiri), suatu fakta yang terpisah dari keseluruhan itu, baik pada tingkat umum, pribadi manusia, ataupun lembaga. Tetapi mikrokosmos ini sesungguhnya pola design dan totalitasnya sama dengan makromos, hanya berbeda dalam skala, ukuran.
Realita demkian dapat dipakai idealisme untuk menjelaskan afinitas (hubungan) tuhan dengan manusia.  Jika manusia tak mampu memahami hukum universal dari makrokosmos, maka sesungguhnya manusia akan dapat memahaminya melalui mikrokosmos, yakni realita dirinya sendiri. Dalam pengambil kesimpulang yang falid adalah suatu perwujudan proses yang sistematis yang juga kita temukan dalam makromos ini, yakni memusatkan perhatian kepada self dan person.
Realita kosmos adalah realita antara tuhan dengan manusia. Sebab tuhan adalah
sumber realita, sember kesadaran manusia, bahkan sebagai universal self dan universal mind.

Pandangan Epistemologi Esentialisme
          Teori kepribadian manusia sebagai refleksi tuhan adalah jalan untuk mengerti epistemology esentialisme. Sebab, jika manusia mampu menyadari realita dirinya sebagai mikrokosmos dalam makrokosmos, maka manusia pasti mengetahui dalam tingkat atau kualitas apa rasionya mampu memikirkan kesemestaan itu.
1        Kontraversi jasmaniah-rokhaniah
Perbeadaan idealisme dengan realisme ialah karena yang pertama menganggap bahwa rokhaniah aalah kunci kesadaran tentang realita. Manusia mengetahui sesuatu hanya didalm dan melalui ide, rokhaniah. Sebaliknya realist berpendapat bahwa kita hanya mengetahui suatu realita didalam dan melalui jasmani.
2.    Approach idealisme pada pengetahuan
Kita hanya mengerti our own spiritual selves (rohan kita sendiri).tetapi pengertian ini memberi kesadaran kepada kita untuk mengerti realita yg lain, sebab kesadaran kita, rasio manusia adalah bagian daripada rasio tuhan yang maha sempurna .ini menurut personalisme. Menurut T. H. green, approach personalisme itu hanya melalui introspeksi.
3.     Approach realisme pada pengetahuan
Realisme menafsirkan manusia dalam rangka hukum alam, demikian pula aktivitas pikir manusia dianggap sebagai satu mekanika. Cara menapsirkan manusia dalam realisme dibedakan :
  1. Menurut teori associationism
teori ini menggunakan metode instrospeksi
  1. Menurut teori behaviorism
aliran ini berkesimpulan bahwa perwujudan kehidupan mental tercermin pada tingkah laku.
  1. Menurut teori connectionism
Teori ini menyatakan semua makhluk, termasuk manusia terbentuk  (tingkah lakunya) oleh pola-pola conections between (hubungan-hubungan antara) stimulus dan response

4.. Tipe epistemologi realisme
            a. Neorealisme
secara pisikologis lebih erat dengan behaviorisme, baginya pengetahuan diterima, ditangkap langsung oleh pikiran dari dinia realita.
b. Critical realisme
Aliran ini menyatakan bahwa meia antara intelek dengan realita adalah seberkas pengindraan dan pengamatan.

Pandangan Axiologi Esentialsme
Pandangan ontology dan epistemologinya amat mempengaruhi pandangan axio ini, bagi aliran ini, nilai-nilai seperti juga kebenaran berakar dalam dan berasal dari sumber obyektif.
  1. Teori nilai menurut idealisme
penganut idealisme berpegangan bahwa hukum-hukum etika adalah hukum kosmos, karena itu seseorang dikatakan baik hanya jika ia secara aktif berada didalam dan melaksanakan hukum-hukum itu.
    1. teori nilai idealisme modern bersifat mengutamakan dunia sekarang.
    2. Teori sosial idealisme pendekatan idealisme pada teori etika parallel dengan pendekatannya pada ide dan cita-cita tentang sosial politik.
    3. Teori estetika idealisme, kant mengajarkan bahwa manusia menikmati kesenangan yang tulus ikhlas dalam objek keindahan, dan melupakan keterbatasan pengamatannya.
  1. Teori nilai menurut realisme
Prinsif sederhanya realisme tentang etika ialah melalui asas ontology bahwa sumber semua pengalaman manusia terletak pada keteraturan lingkungan hidupnya. Khususnya dalam ilmu pengetahuan sosial.
    1. etika determinisme ialah teori realisme yang paling berpengaruh karna semua unsure sremesta termasuk manusia adalah dalam satu mata rantai yang tak berakhir dan dalam kesatuan hukum kausalitas.
    2. Teori sosial realisme teori ini berhubungan dengan teori etika individu terutama dalam realita kehidupan ekonomi, politik, masyarakat.
    3. Teori estetika realisme, teori ini berpusat pada mengekspresikan kehidupan sebagai mana adanya yakni dalam realita suka dan duka.

D. Pola Dasar Pendidikan Essentialisme
Essensialis percaya bahwa dalam pelaksanaan pendidikan di perlukan modifikasi, pelengkap bahkan penyimpangan dari ajaran-ajaran filosof tokoh dasar bagi teori yang murni. Asas-asas filosofis yang lengkap tidak selalu harus di ikuti engan pola-pola asasi atau pola dasar pendidikannya yang terperinci.

E. Teori Belajar Esensialisme
1. Teori Korespondensi sebagai dasar
Idealist percaya bahwa watak suatu obyek adalah spiritual, non material, atau ideal. Sebaliknya realist percaya bahwa kodrat suatu obyek adalah fisik, material, dan mekanis. Dari segi pendidikan, memberi pandangan bahwa belajar adalah proses korespondensi. Murid menduduki posisi sebagai penerima isi semesta ini. Teori korespondensi menentukan konstruksi dan aplikasi apa yang sudah di pahami tentang suatu obyek.
2. Teori belajar menurut Idealisme
a. Mikrokosmos sebagai subyek.
Idealisme sebagai filasafat hidup cenderung mulai dengan manusia sebagai pribadi, sebagai subyek. Sebagai pribadi manusia mengerti proses pikirannya sendiri adalah pangkal untuk mengerti pribadi-pribadi lain dan semesta raya.
b. Makrokosmos sebagai dasar.
Maksudnya individu itu bagian dari harmoni semesta raya.

                 Kurikulum esensialisme.
                 Belajar adalah proses aktif pribadi untuk mengerti dan menguasai sesuatu. Maka perlu ada pedoman untuk melaksanakan pendidikan supaya tujuan pendidikan tercapai.
Kurikulum Idealisme
Horne menganggap bahwa kurikulum pada dasarnya harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. Demiashkevich berpendapat, bahwa fungsi sekolah terutama sebagai pusat intellectual traning dan character building secara formal-disipline (latihan daya jiwa yang sudah ada sebagai hereditas.

Peranan sekolah menurut esentialisme
Sekolah terutama berfungsi mendidik warganegara supaya hidup sesuai dengan prinsip-prinsip dan lembaga-lembaga sosial yang ada di dalam masyarakat.

Penilaian Kebudayaan atas esentialisme
Esentiallisme bercita-cita membina kebuayaan manusia sekarang dengan asas asas demokrasi, democratic way of life.

Peranan esentialisme sebagai Pembina kebudayaan
Esentialisme sebagai teori pendidikan dan kebudayaan melihat kenyataan bahwa lembaga-lembaga dan praktek-praktek kebudayaan modern telah gagal dalam banyak hal untuk memenuh harapan zaman modern. Maka dilakukan melalui pendidikan.

Fungsi pemeliharaan atas kebudayaan oleh esentialisme
Membina sikap jiwa untuk menjunjung dan menyesuaikan diri terhadap hukum-hukum dan kebenaran yang ditemukan manusia didalam alam kosmos, baik yang sudah maupun yang akan datang.


Sistem peredaran darah pada manusia


A. Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.
1.      Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.
Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:
  1. Air: 91,0%
  2. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
  3. Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi, dll)
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :-


Bagian-bagian darah
Sel-sel darah (bagian yg padat)
  • Eritrosit (sel darah merah)
  • Leukosit (sel darah putih)
  • Trombosit (keping darah)
sel-darah
sel-darah
Plasma Darah (bagian yg cair)
  • Serum
  • Fibrinogen
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah

2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan   oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal

3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.

4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah

5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih

6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah

7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. Jantung
jantung-manusia
jantung-manusia
Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan adalah sama.

Cara Kerja Jantung

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.
Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru

3. Pembuluh Darah
            Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jenis-jenis yang paling penting, arteri dan vena, juga disebut demikian karena mereka membawa darah keluar atau masuk ke jantung. Kerja pembuluh darah membantu jantung tuk mengedarkan sel darah merah atau eritrosit ke seluruh tubuh.dan mengedarkan sarimakanan, oksigen dan membawa keluar karbon dioksida.Fungsi pembuluh darah arteri adalah mengedarkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan fungsi pembuluh darah vena adalah mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung.Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus)
Pembuluh Nadi
  • Tempat Agak ke dalam
  • Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
  • Aliran darah Berasal dari jantung
  • Denyut terasa
  • Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
  • Bila ada luka Darah memancar keluar
Pembuluh Vena
  1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
  2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
  3. Aliran darah Menuju jantung
  4. Denyut tidak terasa
  5. Katup Disepanjang pembuluh
  6. Bila ada luka Darah Tidak memancar
1. Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
5. Getah Bening

Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)


Penyakit pada Sistem Transportasi
1. Anemia
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia
Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3. Hemofili
Darah sulit/tidak bisa membeku
4. varises
Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis
Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis
Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal














B.  Tumbuhan Biji Tertutup (Magnoliophyta atau Angiospermae)
Angiospermae berarti biji diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun buah, yaitu bakal buah. Semua angiospermae ditempatkan dalam sebuah divisi tunggal Antophyta (tumbuhan bunga). Tumbuhan bunga merupakan tumbuhan yang paling dikenal, lebih dari 95% tumbuhan biji yang ada di bumi adalah tumbuhan bunga. Ukuran tubuhnya bervariasi mulai dari jenis tumbuhan Eucalyptus yang tingginya dapat mencapai 100 m sampai pada rumput-rumput kecil. Banyak manfaat tumbuhan ini, seperti biji-bijian sebagai makanan, sayuran, bahan pakaian, makanan ternak, dan bahan obat-obatan.
Bunga merupakan organ utama bagi tumbuhan ini, melalui warna, bau, dan bentuknya, bunga dapat memikat serangga, burung, dan mamalia yang berguna sebagai perantara dalam penyerbukan. Bentuk dan susunan bunga bermacam-macam, tetapi memiliki bagian-bagian dasar yang sama, yaitu perhiasan bunga (tajuk bunga) dibedakan antara mahkota dan kelopak, alat perkembangbiakan yang terdiri dari putik dan benang sari. Putik terdiri atas kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah yang berisi bakal biji. Benang sari terdiri atas tangkai sari dan kepala sari yang terdiri atas dua kotak sari berisi serbuk sari
Tumbuhan berbiji tertutup (Magnoliophyta) Rentang fosil: Zaman Jurasik – Sekarang bunga Magnolia virginiana Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas . Magnoliopsida – Dikotil Liliopsida – Monokotil Tumbuhan berbunga adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan. Namanya diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan organ reproduksi dalam bentuk bunga. Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup (dikatakan tertutup karena bakal biji terlindung di dalam bakal buah atau ovarium) ini juga menjadi ciri khasnya yang lain. Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain: tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae. Dari kedua ciri tersebut muncullah nama Anthophyta (“tumbuhan bunga”) dan Angiospermae (“berbiji terbungkus”). Nama lain yang juga dikenakan kepadanya adalah Magnoliophyta (“tumbuhan sekerabat dengan magnolia”). Nama Angiospermae diambil dari penggabungan dua kata bahasa Yunani Kuno: αγγειον (aggeion, “penyangga” atau “pelindung”) dan σπερμα (spermum, “biji”) yang diperkenalkan oleh Paul Hermann pada tahun 1690. Dalam sebagian besar sistem taksonomi modern, kelompok ini sekarang menempati takson sebagai divisio. Namun demikian, klasifikasi terbaru berdasarkan APG (Sistem klasifikasi APG II)